Posted by : Ivcinici
August 15, 2015
"Diminum sesudah makan ya pak!" Begitula ungkapan seorang dokter kepada
seorang pasien pada saat memberikan obat. Sebagian dari anda ada yang
belum tahu mengapa minum obat harus sebelum dan setelah makan. Bahkan
ada yang diminum dua jam setelah makan atau satu jam sebelum makan dan
sebagainya. Hal ini berkaitan dengan obat yang diberikan dan tubuh kita
sebagai sang penikmat obat.
Obat bisa berefek positif jika sudah melewati beberapa tahapan, mulai
dari pemasukan, penyerapan, peredaran dalam darah, dan mengenai sasaran
yang akan dituju, kemudian bisa berkurang efeknya saat melalui
penyaringan di hati ataupun di ginjal. Dalam proses tersebut tidak
serta-merta tanpa hambatan, dan hambatan terbesar adalah saat proses
penyerapan. Karena interaksi dengan zat lain seperti makanan dan kondisi
pencernaan bisa menghambat atau malah mempercepat penyerapan.
Ada beberapa alasan mengapa obat diberikan sebelum dan setelah makan
bahkan ada yang bersamaan saat makan serta waktu-waktu tertentu seperti
sebelum tidur.
Pertama, obat mempunyai tingkat
keasaman, seperti yang biasa anda ketahui zat atau obat yang
'berpangkat' HCl atau asam yang lainnya harus diminum setelah makan,
karena kalau sebelum makan keadaan lambung kita masih aktif mengeluarkan
asam lambung. So, jika obat diminum sebelum makan lambung akan
semakin asam, yang ada malah mengiritasi lambung kita. Sebalknya jika
obat bersifat basa akan diberikan sebelum makan.
Kedua, semua obat dapat diserap
dalam kondisi tertentu, ada yang diserap dalam suasana asam dan ada pula
yang dalam keadaan normal (setelah makan) dan sebagainya.
Ketiga, obat yang ditujukan
untuk sasaran tertentu, contohnya obat diabetes ada yang diminum satu
jam sebelum makan, satu jam setelah makan dan saat makan. Jika obat
diminum beberapa saat sebelum makan, karena kerja obat itu sendiri yang
aktif saat glukosa (gula) tinggi dalam darah yang disesuaikan dengan
waktu puncak aktif obat dalam tubuh. Logikanya, obat mempunyai puncak
aktif satelah 3 jam diminum, sedangkan glukosa bisa mencapai kadar
tinggi dalam darah kurang lebih 2 jam, jadi (3 jam - 2 jam = 1jam).
Begitu juga dengan obat yang diminum 1 jam setelah makan. Ada juga obat
kolesterol yang harus diminum sebelum tidur, ini dikarenakan sistem
tubuh yang berkaitan dengan penyakit tersebut aktif saat malam hari maka
harus dinonaktifkan.
Keempat, obat infus diberikan
tidak melihat apakah orang sudah atau belum makan. Ini karena obat
langsung dimasukkan ke pembuluh darah dan langsung menuju sasaran dalam
waktu yang singkat, tentunya tidak melihat asam atau tidaknya kondisi
lambung.
Bagaimana kalau minum obat yang
diminum tidak sesuai dengan waktunya? Misalnya obat yang seharusnya
diminum setelah makan tetapi diminum sebelum makan. Seperti yang sudah
saya jelaskan diatas, ini masalah kepatuhan dalam mengkonsumsi obat,
jiaka ingin cepat sembuh ikutilah aturan pakai.
Mudah-mudahan yang saya tuangkan
bisa menambah pengetahuan bagi anda dan tidak bingung lagi kalau dokter
memberi obat dengan anjuran-anjurannya khususnya waktu minum. Salam.
Do'a sebelum minum obat :
Allohumma
inni as-alukal ‘aafiyata adz-hib al-ba-sa robbannaas. isyfi
antasy-syaafii laa syifaa-a illaa syifaauka laa yughoodiru saqomaa
“Ya
Alloh, aku mohon kesehatan kepada-Mu, hilangkanlah penyakit wahai
pemelihara manusia. Sembuhkanlah karena Engkaulah yang dapat
menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari Engkau,
yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit”