Posted by : Ivcinici
August 15, 2015
Pertanyaan :
Assalamualaikum.....
Cara baca quran orang yang sesak nafas gimana?, apa boleh diputus-putus (ngambil nafas ditengah bacaan). atau ada pendapat ulama' yang mengajarkan cara tadarus orang yang sesak nafas, atau asma, atau apalah yang penting masalah nggak kuat tahan nafas lama-lama. hatur nuwun....
( Dari : Muhammad Ulil Abshor )
Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh
Dalam ilmu tajwid memutuskan bacaan pada suatu kalimat untuk mengambil nafas dinamakan waqof. Dikenal empat macam waqof dalam ilmu tajwid :
1. Waqof Ikhtibari : yaitu waqof pada suatu kalimah kerana ingin menerangkan hukum kalimah itu dari sudut rosamnya (penulisannya) pada Mushaf, apakah kalimat tersebut terputus(maqthu') atau bersambung (maushul), tetap (tsabit) atu dibuang (mahdzuf) dan lain-lainnya.
2. Waqof Idhtirari : yaitu waqof yang dilakukan karena terpaksa, seperti sesak nafas, tidak mampu, lupa dan semisalnya.
3. Waqof Intidhori : yaitu waqof pada suatu kalimah dengan tujuan meng-athof-kan (menyambungkan) dengan bacaan (qiro'at) lain, hal ini dilakukan saat seseorang membaca al-qur'an dengan menggabungkan beberapa riwayat bacaan (qiro'at) al-qur'an.
4. Waqof Ikhtiyari : yaitu waqof yang dilakukan bukan-karena sebab-sebab yang telah disebutkan diatas.
Dari pemaparan tentang macam-macam waqof diatas dapat dipahami bahwa berhenti membaca karena nafasnya tak kuat itu dikategorikan waqof idhthirori. Bagi orang yang tidak kuat nafasnya boleh berhenti pada kalimat manapun semampunya, meskipun pada kalimat yang belum sempurna artinya, seperti waqof pada syarat bukan pada jawabnya atau waqof pada maushul tanpa shilahnya.
Bagi orang yang berhenti membaca karena terpaksa (waqof idhthirori) pada kalimat-kalimat yang seharusnya tidak diperkenankan untuk berhenti, diharuskan untuk mengulangi bacaannya dari kalimat dimana ia berhenti atau kalimat sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai permulaan bacaan. Contohnya seseorang yang sedang membaca surat al-fatihah berhenti pada lafadh "IYYAKA" yang seharusnya dibaca disambung dengan lafadh sesudahnya "NA'BUDU", maka ia harus memulainya dari "IYYAKA", tidak boleh langsung melanjutkan dengan membaca "NA'BUDU". Wallohu a'lam.
( Oleh : Siroj Munir )
Referensi :
1. Nihayatul Qoul Al-Mufid Fi ilmit Tajwid, Hal : 153-154
Ibarot :
Nihayatul Qoul Al-Mufid Fi ilmit Tajwid, Hal : 153-154
Assalamualaikum.....
Cara baca quran orang yang sesak nafas gimana?, apa boleh diputus-putus (ngambil nafas ditengah bacaan). atau ada pendapat ulama' yang mengajarkan cara tadarus orang yang sesak nafas, atau asma, atau apalah yang penting masalah nggak kuat tahan nafas lama-lama. hatur nuwun....
( Dari : Muhammad Ulil Abshor )
Jawaban :
Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh
Dalam ilmu tajwid memutuskan bacaan pada suatu kalimat untuk mengambil nafas dinamakan waqof. Dikenal empat macam waqof dalam ilmu tajwid :
1. Waqof Ikhtibari : yaitu waqof pada suatu kalimah kerana ingin menerangkan hukum kalimah itu dari sudut rosamnya (penulisannya) pada Mushaf, apakah kalimat tersebut terputus(maqthu') atau bersambung (maushul), tetap (tsabit) atu dibuang (mahdzuf) dan lain-lainnya.
2. Waqof Idhtirari : yaitu waqof yang dilakukan karena terpaksa, seperti sesak nafas, tidak mampu, lupa dan semisalnya.
3. Waqof Intidhori : yaitu waqof pada suatu kalimah dengan tujuan meng-athof-kan (menyambungkan) dengan bacaan (qiro'at) lain, hal ini dilakukan saat seseorang membaca al-qur'an dengan menggabungkan beberapa riwayat bacaan (qiro'at) al-qur'an.
4. Waqof Ikhtiyari : yaitu waqof yang dilakukan bukan-karena sebab-sebab yang telah disebutkan diatas.
Dari pemaparan tentang macam-macam waqof diatas dapat dipahami bahwa berhenti membaca karena nafasnya tak kuat itu dikategorikan waqof idhthirori. Bagi orang yang tidak kuat nafasnya boleh berhenti pada kalimat manapun semampunya, meskipun pada kalimat yang belum sempurna artinya, seperti waqof pada syarat bukan pada jawabnya atau waqof pada maushul tanpa shilahnya.
Bagi orang yang berhenti membaca karena terpaksa (waqof idhthirori) pada kalimat-kalimat yang seharusnya tidak diperkenankan untuk berhenti, diharuskan untuk mengulangi bacaannya dari kalimat dimana ia berhenti atau kalimat sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai permulaan bacaan. Contohnya seseorang yang sedang membaca surat al-fatihah berhenti pada lafadh "IYYAKA" yang seharusnya dibaca disambung dengan lafadh sesudahnya "NA'BUDU", maka ia harus memulainya dari "IYYAKA", tidak boleh langsung melanjutkan dengan membaca "NA'BUDU". Wallohu a'lam.
( Oleh : Siroj Munir )
Referensi :
1. Nihayatul Qoul Al-Mufid Fi ilmit Tajwid, Hal : 153-154
Ibarot :
Nihayatul Qoul Al-Mufid Fi ilmit Tajwid, Hal : 153-154
إعلم
أن الوقف معناه في اللغة الحبس, يقال : وقفت الدابة وأوقفتها, إذا حبستها
عن المثنى. وفي الإصطلاح : عبارة عن قطع الصوت على الكلمة زمنا يتنفس فيه
عادة بنية استئناف القراءة, إما بما يلي الحرف الموقوف عليه أو بماقبله لا
بنية الإعراض –إلى أن قال-
تنبيه : إعلم أن الوقف على أربعة أقسام
إختياري : بالياء التحتية, وهم أن يقصد لذاته من غير عروض سبب سبب من الاسباب
واضطراري
: وهو ما يعرض بسبب ضيق النفس ونحوه كعجز ونسيان, فحينئذ يجوز الوقف على
أي كلمة كانت وإن لم يتم المعنى, كأن وقف على شرط دون جوابه أو على موصول
دون صلته, لكن يجب الإبتداء من الكلمة التي وقف عليها إن صلح الإبتداء بها
وانتظاري : وهو أن يقف على كلمة ليعطف عليها غيرها حين جمعه لاختلاف الروايات
واختباري
: بالباء الموحدة ومتعلقه الرسم لبيان المقطوع والموصول والثابت من
المحذوف. ولا يوقف عليه الا لعذر كانقطاع نفس أو سؤال ممتحن أو تعليم قارئ
كيف يقف إذا اضطر لانه قد يضطر إلى الوقف على شيئ فلا يدري كيف يقف
PERTANYAAN
Upien-Apie
assalamu'a
Mau nanya afwan, ktika membaca alqur'an apkah tidk dperblhkan
Minta ibarohnya,
JAWABAN :
>> Abdurrahma
و لا يجوز فى القران الا التلاوة كما انزل ) و تلقفه الخلق عن السلف فتصرفه و مده و الوقف و الوصل والقطع فيه على خلاف ما تقتضيه التلاوة و التجويد حرام او مكروه
Tidak diperkenan
unkan,yg telah diikuti oleh orang-oran
Ref. Ahkamul fuqoha
======
dalam membaca qur'an memang tajwid harus dibaca
التجويد لا خلاف فى انه فرض كفاية و العمل به فرض عين على كل مسلم و مسلمة من المكلفين
هداية المستفيد ٥
Oleh karenanya,
Adapun memutus bacaan ditengah2 ayat karena nafas pendek, kmdian ia mengulang lg adalah sudah termasuk kedalam pembelajar
Sebagaiman
1. wakof ikhtibary
2. Wakof ikhtidhory
3. Wakof intidhory
4. Wakof ikhtiary
======
PEMBAGIAN WAQAF
1. WAQAF IKHTIBARI (menguji atau mencoba).
Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan untuk menguji
qari’ atau menjelaska
ibtida’ yang sebenarnya
dalam proses belajar mengajar, yang sebenarnya
boleh waqaf menurut kaidah ilmu tajwid.
2. WAQAF IDHTHIRARI
adalah waqaf yang dilakukan dalam keadaan terpaksa,
mungkin karena kehabisan nafas, batuk atau bersin dan
lain sebagainya
mengulang dari kata tempat berhenti atau kata
sebelumya yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat.
3. WAQAF INTIZHARI (menunggu)
Maksudnya
adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang
diperselis
tidak boleh waqaf. Untuk menghormat
pendapat itu, sambil menunggu adanya kesepakata
sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi dari kata sebelumnya
dimaksud oleh ayat, dan diteruskan
waqaf berikuitny
pendapat yang berbeda itu.
4. WAQAF IKHTIARI (pilihan).
Maksudnya adalah
waqaf yang dilakukan pada kata yang dipilih, disengaja
dan direncanak
>> Abdullah Afif
saya kutipkan dari al Mausu'atul
لا خلاف في أنّ الاشتغال بعلم التّجويد فرض كفاية.
أمّا العمل به، فقد ذهب المتقدّمون
- ممّا يغيّر مبناها أو يفسد معناها - أم تعلّق بغير ذلك ممّا أورده العلماء في كتب التّجويد، كالإدغام ونحوه.
قال محمّد بن الجزريّ في النّشر نقلاً عن الإمام نصر الشّيرازيّ
وذهب المتأخّرون
قال الشّيخ عليّ القاريّ بعد بيانه أنّ مخارج الحروف وصفاتها، ومتعلّقاته
======
dalam kitab Mizan Kubro 1/154:
ومن ذلك قول بعض أصحاب الشافعي إنه ينبغي القراءة بالإخفاء والإظهار والتفخيم والترقيق والإدغام ونحو ذلك مع قول بعضهم إن ذلك لا ينبغي في الصلاة لئلا يشغل العبد عن كمال الإقبال على مناجاة الله
Wallaahu A'lam
======
sebagai perbanding
Imam Ibnul 'Aroby al Maliki dalam Ahkaamul Quran juz IV halaman 1983, cetakan Darul Ma'rifah, menerangka
المسألة الثانية جواز الوقف في القراءة في القرآن قبل تمام الكلام ، وليست المواقف التي تنز
ع بها القراء شرعا عن النبي صلى الله عليه وسلم مرويا ، وإنما أرادوا به تعليم الطلبة المعاني ، فإذا علموها وقفوا حيث شاءوا ; فأما الوقف عند انقطاع النفس فلا خلاف فيه ، ولا تعد ما قبله إذا اعتراك ذلك ، ولكن ابدأ من حيث وقف بك نفسك ، [ هذا رأيي فيه ، ولا دليل على ما قالوه بحال ، ولكني أعتمد الوقف على ] التمام ، كراهية الخروج عنهم ، وأطرق القول من عي
Wallaahu A'lam
>> Mbah Jenggot II
فرع آخر: الوجه جواز تقطيع حروف القرآن في القراءة في التعليم للحاجة إلى ذلك انتهى
(حواشي الشرواني - ج 1 / ص 154
SUMBER TIDAK KUAT NAPASNYA SAAT MEMBACA ALQURAN