Posted by : Ivcinici
April 06, 2019
IMAN
KEPADA HARI AKHIR
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan
meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan dunia
ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa suatu ketika nanti dunia yang kita huni
beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan hari kiamat. Setelah
itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima kebenaran
yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yangf
diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang beriman kepada hari akhir adalah
ia mau mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu, yakni dengan banyak beramal
saleh, contohnya salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat, dan lain-lain.
Datangnya hari kiamat tidak ada orang yang tahu kapan
waktunya, datangnya hari kiamat merupakan rahasia Allah SWT. Sebagaimana
firman-Nya dalam QS. Thaha ayat 15 yang artinya: “Sesungguhnya hari kiamat itu
akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas
dengan apa yang diusahakan”.(QS. Thaha : 15)
Firman
yang lainnya : “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada
keraguan padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua yang ada dalam
kubur”.(QS. Al-Hajj : 7)
Kejadian tersebut secara jelas digambarkan dalam
Al-Qur’an Surah Az Zalzalah ayat 1-5, yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan
dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya:”Mengapa bumi (jadi begini)?”,
pada hari itu bumi menceritakan beritnya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”
Hari
akhir menurut kalimatnya dipahami menjadi dua, yaitu:
1. Hari akhir berarti hari yang paling akhir
dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini, yang dikenal dengan hari
kiamat.
2. Hari akhir berarti hari kebangkitan atau
hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat dengan rangkaian
peristiwa di dalamnya.
Hari
kiamat juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Kiamat Sughra (kiamat kecil), yaitu
kerusakan atau kematian yang dialami oleh sebagian kecil umat manusia yang ada
di dunia. Misalnya kematian yang dialami seseorang karena kecelakaan, sakit, bencana alam.
Banjir, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain.
2. Kiamat kubro (kiamat besar), yaitu
kematian dan kehancuran seluruh alam semesta ini tanpa kecuali. Setelah
kejadian ini maka kehidupan di dunia akan berganti dengan kehidupan di akhirat.
Bukti
bahwa hari kiamat itu akan datang
1.
Bukti secara dalil aqli (dengan akal)
Semua yang diciptakan Allah SWT itu pasti ada batas
akhir, yaitu mengalami kehancuran/kerusakan.
2.
Bukti secara dalil naqli (dari Al-Qur’an dan Al Hadits)
A. Surat
Al Haqqah ayat 14 yang artinya: “dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu
dibenturkan keduanya sekali bentur.
B. Surat
Muhammad ayat 18 yang artinya: “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu
melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba,
karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi
mereka kesadataran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?”
C. Surat
Al Zalzalah ayat 1-5 yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan
guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mngeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari
itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”
Masih
banyak lagi ayat-ayat yang menggambarkan kejadian hari kiamat. Hal ini
merupakan peringatan dari Allah SWT kepada kita agar semakin mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
Peristiwa Setelah Hari Kiamat
1.
Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal.
Yaitu nanti masa dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menhadap kepada
Allah guna mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatan ketika di dunia.
2.
Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur.
3.
Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari
alam kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT.
4.Yaumul
Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup di
dunia.
5.Yaumul
Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan baik
buruknya selama hidup di dunia.
6.
Sirat, adalah jalur atau jalan penentu
dari masing-masing manusia stelah dihisab dan ditimbang amal baik buruknya.
Pada tahap ini manuisa akan ditentukan msuk neraka atau masuk surga . Hal ini tergantung
amal baik dan amal buruk.
7.
Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan
ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di
dunia. Bagi orang beriman dan beramal saleh kelak pada hari Kiamat akan
mendapat syafaat berupa kemudahan dan keringanan dari berbagai kesulitan yang
dihadapi.
8.Surga
dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal baik
akan masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka.
Nama-Nama Lain Hari Kiamat
1. Yaumul
Akhir atau hari akhir, maksudnya adalah hari yang paling akhir dalam kehidupan
manusia. Setelah peristiwa kiamat ini tidak akan dijumpai hari-hari lain
kecuali hari akhir. Segala peristiwa dan kejadiannya sudah tidak sama dengan
alam di dunia.
2. Yaumul
kiamat atau hari kiamat, maksudnya hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur
untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya pada waktu hidup di
dunia.
3. Yaumul
hisab atau hari perhitungan, maksudnya segala amal perbuatan manusia akan
dihitung, sebesar apapun perbuatan tersebut baik perbuatan yang buruk maupun
perbuatan yang baik. Perhitungan ini tidak akan mengalami kesalahan. Amal
perbuatan manusia akan diperhatikan dan dimintai pertanggungjawabannya.
4. Yaumul
jaza’ atau hari pembalasan amal,
maksudnya manusia yang melakukan amal kebaikan akan mendapat balasan
surga, sedang manuisa yang melakukan amal perbuatan yang buruk atau dosa akan
mendapat balasan neraka.
5. Yaumul
fasli atau hari keputusan, maksudnya setiap manuisa di hari akhir nanti akan
mendapatkan keputusan terakhir tentang nasibnya. Hal ini sesuai dengan amal
perbuatannya pada waktu di dunia.
6. Yaumul
taqabun atau hari kerugian, maksudnya pada hari kiamat nanti, dengan segala
keputusan dan kepastian yang diperoleh dari Allah, semuanya akan mengalami
kerugian, terutama bagi mereka yang tidak memperbanyak amal kebaikan dan saleh
pada waktu di dunia.
7. Yaumul
hasyr atau hari penyesalan, maksudnya setiap manusia akan menyesal dengan
segala amal perbuatannya. Bagi mereka yang tidak berbuat baik akan menyesal
mengapa ketika hidup di dunia tidak patuh kepada Allah. Sedang mereka yang
berbuat baik akan menyesal mengapa tidak memperbanyak amal saleh.
8. Yaumul
waid atau hari ancaman, maksudnya pada hari kiamat nanti manusia yang berbuat
buruk di dunia akan mendapat siksaan dari Allah SWT.
9. Yaumud
hid atau hari pertanggungjawaban agama, maksudnya pada hari kiamat nanti setiap
manusia akan mempertanggungjawabkankebenaran agama yang dianutnya.
Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir
Kalau kita perhatikan gaya hidup orang Korea atau
orang Barat, mereka biasa saja melakukan hal-hal yang menurut kita adalah
perbuatan dosa, yang kalau diteliti lebih dalam keajaran agama mereka juga
merupakan perbuatan dosa atau hal yang tidak baik. Kalau ditanya apakah tidak
takut balasan nanti hidup setelah mati (di akhirat)? Mereka akan mengatakan,
"Hidup hanya sekali saja. Nikmatilah...". Persis seperti yang
difirmankan Allah SWT :
"Dan
mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia
saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain
masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,
mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." (QS 45:24)
"tidak
ada kematian selain kematian di dunia ini. Dan kami sekali-kali tidak akan
dibangkitkan," (QS 44:35)
Namun
yang menyedihkan adalah ada sebagian kaum muslimin yang ikut-ikutan cara
pandang mereka itu. Padahal sebagai orang beriman seharusnya meyakini adanya
hari akhirat, sebagaimana firman Allah AWT:
"dan
mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan
Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat." (QS 2:4)
Keyakinan
kepada hari akhirat akan memberikan beberapa hikmah kepada orang yang
mengimaninya, sebagai berikut :
1.
Tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).
"Janganlah
sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam
negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah
Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya." (QS
3:196-197)
Allah
SWT telah memperingatkan kita supaya tidak terpedaya dan ikut-ikutan gaya hidup
orang kafir, yang penuh dengan kebebasan (foya-foya, dugem, mabok, free sex,
dll). Itu adalah kesenangan sementara saja, selama hidup didunia. Tetapi
akibatnya ditanggung selama-lamanya didalam neraka jahanam. Naudzubillahi min
dzaalik.
2.
Selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan.
Orang
yang beriman dengan adanya hari akhir yakin dan mengharap akan bertemu dengan
Allah, oleh karena itu dia akan selalu berusaha beramal sholeh dan meningkatkan
ketakwaan kepada Allah. Sehingga ketika menemui-Nya dalam keadaan siap.
"...
Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira
orang-orang yang beriman." (QS 2:223)
"...
Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah
kepada Tuhannya". (QS 18:110)
3.
Selalu berbuat baik dan benar.
Orang
yang beriman kepada hari akhir akan selalu berbuat baik dan benar dalam
hidupnya.
"Dan
takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan
seseorang lain sedikit pun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya
dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafaat kepadanya dan tidak (pula)
mereka akan ditolong." (QS 2:123)
Mengapa
harus baik dan benar? Karena perbuatan baik belum tentu benar, tetapi perbuatan
benar sudah pasti baik. Misalnya, perbuatan menolong orang adalah baik, tetapi belum
tentu benar. Menolong orang dalam rangka apa? Apakah menolong dalam rangka
kebaikan dan takwa, atau dalam rangka dosa. Menolong orang berbuat dosa atau
jahat adalah tidak benar dan tidak dibenarkan dalam Islam.
"...
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS 5:2)
Bukan
hanya harus melakukan perbuatan baik dan benar, perkataan pun harus baik dan
benar, sebagaimana sabda Rasulullah saw:
"Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berhata benar atau diam."
(HR Bukhari dan Muslim)
4.
Mau berjihad dijalan Allah dengan jiwa dan harta.
Berjihad
bagi orang yang beriman kepada hari akhir adalah sebuah kemestian, karena jihad
dengan jiwa dan harta merupakan jual beli seorang mukmin dengan Allah, serta
merupakan pembenaran atas keimanannya.
"Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (QS 9:111)
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan
jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar." (QS
49:15)
5.
Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq.
Ketika
seseorang beriman kepada hari akhir, ia akan selalu berinfak dijalan Allah
dengan tidak kikir. Karena ia tahu akibat kikir terhadap hartanya itu
dikemudian hari, serta ia tahu pahala yang berlipat ganda yang diterimanya bila
ia berinfak dijalan Allah SWT.
"Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka
dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan." (QS 3:180)
"Kecelakaanlah
bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya,
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam
Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan)
Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu
ditutup rapat atas mereka, (sedang "mereka itu) diikat pada tiang-tiang
yang panjang." (QS 104:1-9)
"Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi
Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati." (QS 2:261-262)
6.
Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.
Ketika
keimanan kepada hari akhir tertanam dalam hati, maka orang itu akan selalu
sabar dalam kebaikan dan dalam keadaan apapun. Meskipun musibah menimpa
dirinya, ia akan tetap sabar bahkan meningkatkan kesabarannya.
"Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung." (QS 3:200)
"Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun." (QS
2:155-156)
Ia
tahu bahwa dunia ini hanya sementara, semua akan mati. Penderitaan didunia
hanyalah sementara, segala sesuatu akan disempurnakan diakhirat nanti,
sebagaimana firman Allah SWT:
"Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS 3:185)